Berdasarkan penelusuran sekilas, tokoh ini pernah menjadi Wali Kota (atau Wakil Wali Kota?) Bukittinggi pada masa Agresi Militer Belanda II (kemungkinan 1948-1949). Tapi pemerintah Kota Bukittinggi dan banyak sumber keliru menuliskannya sebagai "Aziz Karim".
Setelah pengakuan kedaulatan, Abdoel Azir Jenie menjadi Ketua DPRD Kota Tegal pertama. Lalu aktif di partai Masyumi dan pernah dicalonkan menjadi anggota parlemen pada pemilu pertama 1955.