1 Pangeran Angka Wijaya / Panembahan Losari

public profile

1 Pangeran Angka Wijaya / Panembahan Losari's Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

1 Pangeran Angka Wijaya / Panembahan Losari

Birthdate:
Death:
Place of Burial: Brebes, Brebes Regency, Central Java, Indonesia
Immediate Family:

Son of 4 Pangeran Pasarean (Muhammad 'Tajul' Arifin) and Ratu Mas Nyawa / RA. Wulan
Brother of P. Dipati P. Suwarga (Sedang Kemuning / Wiradipati Pakungja and Wirasuta (P. Gebang)

Managed by: Private User
Last Updated:

About 1 Pangeran Angka Wijaya / Panembahan Losari

Dikisahkan terkait dengan dakwah Islam yang berasa mundur di Cirebon, Sultan Panembahan Ratu segera mengumpulkan seluruh warga keraton untuk membahas masalah ini. Maka singkat cerita ditunjuklah Pangeran Angkawijaya sebagai pengganti leluhurnya Sunan Gunung Jati mensyiarkan Islam di tlatah Cirebon.

Dipilihnya Pangeran Angkawijaya atas saran sesepuh Kraton Cirebon yakni Pangeran Wirasuta. Bergegaslah Pangeran Angkawijaya memohonkan izin dan restu kepada pinisepuh Kasultanan Cirebon: kangge ngatasi kahanan kang mrihatinaken dumateng wewengkon Kesultanan Cirebon.

Ia pun mulai melanglang buana, dimulai dari negeri Cibeo Rawaian yang saat itu diperintah oleh Nyi Mas Kirana yang sakti. Disebut dalam Caruban Nagari, Nyi Mas Kirana merupakan cucu Menjangan Wulung yang pernah membuat hura-hura di kompleks masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan Cirebon. Dengan baik-baik, Pangeran Angkawijaya meminta Nyi Mas Kirana meninggalkan keyakinan lama dan menganut agamajm Islam.

Upaya itu ditampik oleh Nyi Mas Kirana. Akibatnya terjadi pertempuran. Nyi Mas Kirana mengeluarkan selendang yang dikibaskan seperti badai. Atas ijin Tuhan, Pangeran Angkawijaya berhasil mengalahkan penguasa Cibeo Rawaian tersebut.

Dari Cibeo Rawaian, Angkawijaya melanjutkan ke arah Dermayu hendak menemui Arya Sela yang merupakan cucu Cuntang Barong. Arya Sela memiliki kesaktian dari tatapan matanya yang bisa membuat seseorang menjadi patung.terhadap siapa yang dipandangnya. Datanglah Pangeran Angkawijaya sembari uluk salam.

Arya Sela memandangnya dengan tajam. Tetapi ia kaget demi tamu yang ditatapnya tak ada memberi pengaruh dari kesaktian tatapannya. Dengan kata lain tamu yang datang bukan sembarangan. Keinginan Angkawijaya ditolak hingga akhirnya terjadilah perang tanding yang dimenangkan Angkawijaya.

Kemenangan demi kemenangan dan stabilitas politik kesultanan Cirebon terkendali dari keterlibatan Pangeran Angkawijaya sebagai duta kesultanan. Wilayah Ujung Kerangkeng hingga pesisir timur kesultanan Cirebon telah tunduk.

Kisah menawan dari Pangeran Angkawijaya ini hingga menyingkir ke Pulosaren akibat kekhawatiran tidak mampu menjaga hubungan Ratu Nyai Mas Gelampok isteri kakaknya yang menjadi Sultan Cirebon yang jatuh hati terhadapnya, menjadi alasan ia menyingkir.

view all

1 Pangeran Angka Wijaya / Panembahan Losari's Timeline