Kanjeng Pangeran (BPA) Bumidirjo

Kyai. Pangeran Bumidirja adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasehat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah. Kyai. P Bumidirja sering memperingatkan raja bila sudah elanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada prisip : agar raja adil dan bijaksana. Di sanping itu juga ia sangat kasih saying pada rakyat kecil. Kyai. P Bumidirja memberanikan diri memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amengkurat 1. karena sunan ini sudah melanggar paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi dengan VOC (Belanda) dan memusuhi bangsawan, ulama dan rakyatnya. Perinatan tersebut membuat kemarahan Sunan Amengkurat 1 dan direncanakan akan di bunuh , karena menghalangi hokum qihos terhadap Kyai K Pekik dan keluarganya. ( mertuanya sendiri ).

Untuk menghadapi hal itu, Kyai. P Bumidirja lebih baik pergi meloloskan diri dari kungkungan Sunan Amengkurat 1. dalam perjalanan ia tidak memakai nama bangsawan, namun hanya memakai nama Kyai Bumi saja.

Kyai. P Bumidirja sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebalah utara kelok sungai Lakulo, pada tahun 1670. pada tahun itu juga di banun padepokan/pondok yang kemudian di kenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-An, menjadi KEBUMEN