Pangeran Koesoemadiningrat or Pgn Koesoema Diningrat [SBLS] .

Same Profile

(Pangeran Djago Djawa)

Sech Dago Djawa.

Notes on November 11, 2011/em: This path downto Rd Djenal Asikin Widjajakoesoemah based on "Serat Asal-Oesoel" written by Rd. Djenal Asikin Widjajakoesoemah. Name in silsilah Pangeran Santri: Pangeran Koesoemadiningrat alias Pangeran Djago Djawa.

--------------------------------------------------------

Catatan Tambahan :

Dari Kang Ari Tea :

Periode selanjutnya adalah pemerintahan di Sukapura yang didahului oleh masa pergolakan di wilayah Priangan yang berlangsung lebih kurang 10 tahun. Munculnya pergolakan ini sebagai akibat persaingan tiga kekuatan besar di Pulau Jawa pada awal abad XVII Masehi: Mataram, Banten, dan VOC yang berkedudukan di Batavia. Wirawangsa sebagai penguasa Sukakerta kemudian diangkat menjadi Bupati daerah Sukapura, dengan gelar Wiradadaha I, sebagai hadiah dari Sultan Agung Mataram atas jasa-jasanya membasmi pemberontakan Dipati Ukur. Ibukota negeri yang awalnya di Dayeuh Tengah, kemudian dipindah ke Leuwiloa Sukaraja dan “negara” disebut “Sukapura”. Pada masa pemerintahan R.T. Surialaga (1813-1814) ibukota Kabupaten Sukapura dipindahkan ke Tasikmalaya.

Sumber Situs Resmi Kab. Tasikmalaya : http://tasikmalayakab.go.id/new/index.php/explore/profiledaerah/sej...

Pangeran Kusuma Diningrat merupakan leluhur Sukapura yang berasal dari kerajaan Pajang. Beliau merupakan salah satu pewaris tahta kerajaan pada waktu itu. Oleh karena itu sewaktu terjadi perang saudara antara Pajang dan Mataram, karena Pangeran Kusumah Diningrat belum dewasa, beliau di titipkan pada Sultan Demak. Sambil menunggu peperangan selesai, Pangeran Kusumah Diningrat mengembara mencari ilmu, dan sampailah di tanah Sunda.Tepatnya di Kampung Padarek, Kecamatan Cigalontang. Beliau mendapat julukan 'Pangeran Dago Jawa'.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Bupati_Sukapura

Kanjeng Sunan Seda Krapyak atau Sultan Jolang (Sultan Mataram II) mempunyai putera bernama Pangeran Kusuma Diningrat, pada masa itu karena belum ada sekolah seperti sekarang maka orang yang ingin mendapat pengetahuan pada umumnya melakukan pengembaraan dengan tujuan untuk menjadi pimpinan yang bijaksana, pada akhirnya Pangeran Kusuma Diningrat sampai di tanah Sunda (Priangan) di kampung Cibadak / Badakpaeh Kecamatan Singaparna sekarang.

Setelah menetap beberapa lama mempunyai istri yang bernama RA Sudarsah puteri Rangga Gempol I Kusumahdinata III (Raden Aria Suryadiwangsa II), Bupati Sumedang pertama putra tiri Pangeran Geusan Ulun Sumedang dan kemudian mempunyai 5 putera dimana putera yang terakhir bernama Sareupeun Cibuniagung.

Sareupeun Cibuniagung mempunyai putera bernama Raden Wiraha yang menjadi Umbul di Sukakerta dan beristri Nyai Ageung, puteri dari Sareupeun Sukakerta yang ibunya adalah keturunan Galuh (Imbanegara).

Raden Wiraha berputra 5 orang yaitu :

1. Raden Wirawangsa;
2. Raden Astawangsa;
3. Raden Pranawangsa;
4. Raden Narahita;
5. Raden Bagus Chalipah

Sumber : http://kendyferdian.wordpress.com/2012/12/02/

ADD his ancestors path by Ari, 13 April 2014/kat. Info from R-TB-Moggi-GUNAWAN

Pangeran Koesoemadiningrat or Pangeran Koesoema Diningrat AZTK jalur ini menerangkan sebagai Nazab-nya ke Rasullah Nabi Muhammad SAW melalui Pangeran Benawa - Joko Tingkir sampai ke Nabi Muhammad SAW.

silsilahnya yang kuno menuliskan bila pangeran kusumadiningrat alias djago jawa adalah bin Pangeran Benawa bin Jaka Tingkir... jalur ini juga akan bersambung sebagai sayyid azmatkhan ba'alawy al-husaini.. jalur p.kusumadiningrat alias djago jawa bin p. benawa pajang.. juga tercatat di catatan silsilah keturunan bupati-bupati sukapura, bagan 29, di buku waosan babad galuh yang dialihbahasakan oleh Amman N. Wahju yang bersumber dari Carios Dipati Ukur... Sedangkan nasab ke atasnya P. Benawa bin Jaka Tingkir / Prabu Hadiwijaya Pajang/ Mas Karebet / Muhammad Hadi / Abdurahman bin Ki Ageng Pengging / Kebo Kenongo / Ali Syihabuddin bin Prabu Handayaningrat (menantu prabu brawijaya majapahit)/raden pancala/muhammad kebungsuan bin syeikh jumad/jumadil kubro/jamaluddin akbar al-husaini bin ahmad jalaluddin dst... sampe ke rasul... adalah hasil penelitian saya berdasar data dari kerajaan kelantan Malaysia yang diteliti pula oleh ahli genealogys kerajaan internasional christoper Buyer dimana saya menemukan data penguat nusantara dari manuskrip tulisan penghulu cirebon Abdul Kahar dr th 1800-an yang disebut pula oleh sejarawan pertama anak bangsa dari Banten Prof. Husein Djajadiningrat di disertasi bliau Tinjauan Kritis Sejarah Banten.. hal. 304/ ... semoga ini bisa meluruskan.. adapun distorsi ini terjadi karena pangeran kusumadiningrat ketika ke jawa Barat sebagai wakil bangsawan mataram ke jawa barat karena pajang masa beliau sudah di bawah mataram... namun nasab beliau tetap ke Pajang..

Kang Ari Tea Profil yang sama beda ibu beda bapak, beda zaman tahun Pangeran-Koesoemadiningrat Bupati Galuh 1839-1886 sedangkan Sultan Mataram II (1601-1613)

R.A.A. Koesoemahdiningrat, Bupati Galuh-Ciamis

Notes from Moggi via Ari, 16 April 2014/em:

Pangeran Koesoemadiningrat or Pangeran Koesoema Diningrat AZTK

Jalur ini menerangkan sebagai Nazab Rasullah Nabi Muhammad SAW melalui Pangeran Benawa - Joko Tingkir - Nabi Muhammad SAW. sbb :

Sedangkan nasab ke atasnya P. Benawa bin Jaka Tingkir / Prabu Hadiwijaya Pajang/ Mas Karebet / Muhammad Hadi / Abdurahman bin Ki Ageng Pengging / Kebo Kenongo / Ali Syihabuddin bin Prabu Handayaningrat (menantu prabu brawijaya majapahit)/raden pancala/muhammad kebungsuan bin syeikh jumad/jumadil kubro/jamaluddin akbar al-husaini bin ahmad jalaluddin dst...

Ada dua versi siapa orang tua Pangeran Kusumahdiningrat pertama beliau adalah Putra Mas Jolang (Prabu Hanyokrowati)/Panembahan Seda Krapyak yang berarti adik dari Sultan Agung, sedangkan versi kedua beliau adalan putra Pangeran Benowo I dari Kesultanan Pajang ( kakek dari ratu Mashadi istri Mas Jolang (Prabu Hanyokrowati)/Panembahan Seda Krapyak ; yang lebih masuk diakal adalah versi kedua dimana Pangeran Kusumahdiningrat adalah putra Pangeran Benowo I, mengingat Cicitnya Pangeran Kusumah diningrat yaitu Bupati Sukapura I/Rd. Ngabehi Wirawangsa/Rd. Tmg. Wiradadaha I dilantik oleh Sultan Agung , dan sangat tidak masuk akal bila opsi pertama yang mana sangat tidak mungkin Sultan Agung melantik cicit adiknya menjadi Bupati Sukapura ke I.