Mahdar Ibrahim / Sayed Kamil (Patakan) Mufti Kesultanan Pasai

public profile

Mahdar Ibrahim / Sayed Kamil (Patakan) Mufti Kesultanan Pasai's Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

Mahdar Ibrahim / Sayed Kamil (Patakan) Mufti Kesultanan Pasai

Birthdate:
Death:
Immediate Family:

Son of Abdul Ghafur Mufti Kesultanan Pasai
Husband of syarifah khadijah al jilani and Syarifah Siti Musalimah .
Father of P. Jayakarta I Tb. Pasai / Falatehan /Fadhullah Khan (1568-1570) and Nyai Mas Gandasari [Versi 1] Nyai Mas Panguragan .

Managed by: abdul ghafar ibrahim
Last Updated:

About Mahdar Ibrahim / Sayed Kamil (Patakan) Mufti Kesultanan Pasai

Notes on 22 January 2010/em:

Name in Azmatkhan doc.: Sayyid Ibrahim.


Maulana Ahmad Syah Mu'azhzham adalah seorang besar, Ia di utus oleh Maharaja India ke Asadabad dan kepada Raja Sind untuk pertukaran informasi, kemudian selama kurun waktu tertentu ia di angkat sebagai Wazir (Menteri). Ia mempunyai banyak anak lelaki. Sebagian dari mereka pergi meninggalkan India, berangkat mengembara. Ada yang ke negeri Cina, kamboja, Siam (Thailand) dan ada pula yang pergi ke negeri Anam dari Mongolia Dalam (Negeri Mongolia yang termasuk di dalam wilayah kekuasaan Cina). Mereka lari (?) meninggalkan India untuk menghindari kesewenang-wenangan dan kezhaliman Maharaja India pada waktu terjadi fitnah pada akhir abad ke-7 Hijriah.

Di antara mereka itu yang pertama tiba di Kamboja ialah Sayyid Jamaluddin Al-Husain Amir Syahansyah bin Sayyid Ahmad. Ia pergi meninggalkan India tiga tahun setelah ayahnya wafat. Kepergiannya di sertai oleh tiga orang saudaranya, yaitu Syarif Qamaruddin. Konon, dialah yang bergelar "Tajul-Muluk". Yang kedua ialah Sayyid Majiduddin dan yang ketiga ialah Sayyid Tsana'uddin."

Sayyid Jamaluddin Al-Husain oleh sebagian orang Jawa di sebut Syekh Jumadil Kubro. Yang pasti nama beliau adalah Husain, sedangkan Jamaluddin adalah gelar atau nama tambahan, sehingga nama beliau juga di tulis "Husain Jamaluddin". Adapun "Syahan Syah", artinya adalah Raja Diraja. Namun kami yakin bahwa gelar Syahan Syah itu hanyalah pemberian orang yang beliau sendiri tidak tahu, karena Rasulullah SAW melarang pemberian Syahan Syah pada selain Allah.

Sayyid Husain juga memiliki saudara bernama Sulaiman, beliau mendirikan sebuah Kesultanan di Thailand. Beliau di kenal dengan sebutan Sultan Sulaiman Al-Baghdadi, barangkali beliau pernah tinggal di lama di Baghdad. Nah, Sayyid Husain dan Sayyid Sulaiman inilah nenek moyang keluarga Azmat Khan Indonesia, setidaknya yang kami temukan sampai saat ini.

Sayyid Husain memiliki tujuh orang putra, sebagai berikut :

[1] Sayyid Ibrahim, diketahui memiliki tiga orang putra, antara lain :

1.1. Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri). Keturunannya mulai terdata.
1.2. Sayyid Fadhal Ali Al-Murtadha (Raden Santri). Keturunannya mulai terdata.
1.3. Sayyid Ahmad Rahmatullah (Sunan Ampel). Keturunannya mulai terdata.

[2] Sayyid Barakat, diketahui memiliki empat orang putra, antara lain :

2.1. Sayyid Abdurrahman Ar-Rumi. Belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.
2.2. Sayyid Ahmad Syah. Belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.
2.3. Maulana Malik Ibrahim. Belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.
2.4. Sayyid Abdul Ghafur, diketahui memiliki satu putera, yakni :
2.4.1. Sayyid Ibrahim. Diketahui memiliki dua putera, yakni :
2.4.1.1. Fathullah (Falatehan). Keturunannya mulai terdata.
2.4.1.2. Nyai Mas Gandasari (isteri Sunan Gunung Jati).

[3] Sayyid Ali Nurul Alam, memiliki dua orang putera, antara lain :

3.1. Sayyid Abdullah, memiliki dua orang putra antara lain:
3.1.1. Syarif Nurullah. Keturunannya mulai terdata.
3.1.2. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Keturunannya mulai terdata.

3.2. Sayyid Utsman Haji (sunan Ngudung), menikah dengan cucu Sunan Ampel dan berputera Ja'far Ash-Shadiq (Sunan Kudus). Keturunannya mulai terdata.

3.3. Sayyid Haji Utsman (sunan Manyuran). Keturunannya mulai terdata.

[4] Sayyid Fadhal (Sunan Lembayung). Kami belum mendapatkan riwayat beliau dan belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

[5] Sayyid Abdul Malik. Kami belum mendapatkan riwayat beliau dan belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

[6] Pangeran Pebahar. Kami belum mendapatkan nama Arab dan riwayat beliau. Beliau adalah kakek dari Tuan Faqih Jalaluddin, Ulama Palembang pada masa Sultan Mahmud Badaruddin. Diketahui memiliki keturunan.

[7] Abdillah. Yang ketujuh belum kami dapatkan nama dan riwayatnya dan belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

Sumber : H.M.H. Al-Hamid Al-Husaini, buku "Pembahasan Tuntas Perihal Khilafiyah". [https://sr.rodovid.org/wk/%D0%9F%D0%BE%D1%81%D0%B5%D0%B1%D0%BD%D0%B...]