Noermansjah Bitje

Dari mana mau dimulai untuk menceritakan suami saya ini? Banyak yang hendak dituangkan disini, mungkin tidak akan cukup kalau diceritakan semuanya Kami menikah tgl. 26 September 1972, saya di Jakarta dimuka kadi dinikahkan oleh papa yang sedang sakit keras pada waktu itu, Herr Noermansjah di Rheydt, Jerman Barat mungkin lagi tidur Kami menikah secara wali, diwakilkan oleh saudara sepupunya, dengan surat kuasa disyahkan oleh Kedutaan, dan Departemen Agam, karena dia tidak bisa datang ke Jakarta. Lucu ya Berkenalan melalui surat menyurat kira-kira 8 bulan, baru akhirnya saya putuskan untuk ok mau menikah, hasilnya.. kami mendapatkan 2 orang anak, satu perempuan Yessy dan satu lagi laki-laki Rifa, alhamdulillah perkawinan berlangsung sampai 30 tahun betul2 until death us part, suamiku meninggal karena sakit di usianya yang ke 70 tahun. Sesudah kami kehilangan anak laki-laki kami Rifa, yang meninggal di usianya yang ke 24 tahun. 3 bulan kemudian suami sayapun dipanggil Tuhan YME. Innallillahi wainnaiillaihi rojiun, kita berasal dari Nya dan kembali kepada Nya.. Suami saya mempunyai cita-cita yang amat tinggi, tapi sering terbentur karena keuangan dan keadaan di negara kita hingga dia tidak dapat mencapai apa yang sering di impikannya. Pada akhirnya hanya bisa pasrah dan tidak puas dengn keadaan. Hal ini juga yang menimbukan penyakit di badannya dan pikirannya pasti. Satu hal yang saya harus kagumi, dia amat setia, dan selalu percaya walau sering saya merasa bersalah dalam hal ini. Saya merasa kurang sempurna dalam merawatnya waktu dia sedang dalam keadaan sakit. Dia menyenangi pelajaran sejarah bukan hanya mengenai Indonesia, tetapi juga mengenai dunia, dan sering diceritakan kepada kami, sehingga anak-anakpun senang mendengarkan cerita papanya. Ingtingt sweet memories never die, rest in peace papa, semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa papa, sampai ketemu disana, amin.