Raden Wijaya, Monarch of Majapahit Empire

public profile

Raden Wijaya, Monarch of Majapahit Empire's Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

About Raden Wijaya, Monarch of Majapahit Empire

Membuka negeri baru Majapahit dengan bantuan orang Madura, di atas tanah di desa Tarik yang dianugerahi Jayakatwang setelah jatuhnya Singhasari. bergabung dengan tentera Tiongkok (Kubali Khan) yang menyerang Singhasari untuk menentang Jayakatwang dan kemudian menyerang pula tentera Tiongkok apabila mereka kembali ke pelabuhan.

Raja Majapahit 1293-1309M begelar Krtarajasa Jayawardhana.



I was the first King of the Majapahit Empire and I ruled from 1293 to 1309.

I am popularly known as Nararya Sangramawijaya (stylized as: Kertarajasa Jayawardhana). I am also known as Dyah Wijaya in my early days.



Raja Majapahit pertama adalah Reden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Pararaton memberitakan bahwa Raden Wijaya naik tahta tahun çaka 1216 (= 1294 M). Demikian juga dengan Negarakretagama memberikan penanggalan tahun yang sama

Pararaton :

“ ..… samangka raden wijaya ajejeng prabhhu i çaka rasa rupa dwi citanggu, 1216…. “

Negarakretagama (45:1) :

“ … ri pjah nrpa jayakatwan awa tikang jagat alilan masa rupa rawi cakabda rika nararyya sira ratu siniwin pura ri majapahit tanuraga jayaripu tinlah nrpa krtarajasa jayawardhana nrpati …..”

Kidung Harsawijaya, Raden Wijaya naik tahta tepat pada purneng kartika masa panca dasi çaka 1215 (= 1293 M) yaitu pada tanggal 15 saat rembulan purnama bulan Kartika tahun çaka 1216 (= 1294 M) yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Sementara menurut prasasti Kudadu pada bulan Bhadrawapada çaka 1216 (= 1294 M) Raden Wijaya telah disebut Kartarajasajaya Jayawardhana nama rajabhiseka.

Kidung Harsyawijaya (Demung VI Kidung 84-b dab 85-b) menuliskan :

 “ Lah iya ujarira anging mben ikapanjang punang diwasayu ri purneng kerttikamasa iku abecik. Tan-dwa prapta pancadaci cukleng kacatur ndan siradhipati enjang mangkyangdani pan bhyuhan ing karya punang wong atrewuh aliweran jalw istriprasama aky’amundut swidhiwidhana krama ning homa bhiseka prabu ri purwa ning pangstryan tang pangasthulan”.

Yang artinya kurang lebih :

 “ Hanya demikianlah katanya, bahwa besuk hari lusa harikelima belas bulan Kartika adalah bulan baik. Tak lama kemudian telah sampailah pada waktunya, tanggal lima belas waktu purnama ke empat, pada pagi hari sang adhipati telah hanyut dalam tugas pekerjaannya, semua orang juga kelihatan sibuk laki-laki perempuan mempersiapkan untaian kalung dan boreh konyoh untuk dipersembahkan pada awal pelantikan”.

Selanjutnya Raden Wijaya sebagi pendiri kerajaan Majapahit memerintah selama 16 tahun (çaka 1215 – 1231 (= 1293 – 1309 M). Menurut Pararaton, Raden Wijaya meninggal pada tahun çaka 1267 (= 1345 M) dan didharmakan di Antahpura “ ….. mokta sira, dhinarma ring antahpura i çaka 1257 … “ (Par). Namun kitab Negerakretagama memberitakan bahwa Raden Wijaya meninggal pada tahun çaka 1231 (= 1209 M) didharmakan di Simping dengan Ciwaistis dan di Antahpura dengan sifat Budhis (Nag. 47:3)



Berkuasa tahun 1294M (1216S). Beliau memperistri keempat putri Kertanagara / Siwa Budha Tumapel. Melarikan diri dari serbuan Kublai Khan yang memporak porandakan Singasari dan menetap di Majapahit (sekarang Trowulan). Dibantu oleh Penguasa Madura Arya Wiraraja memulai pemerintahan baru. Januari 1293 beliau bergabung dengan Mongol menghabisi Jayakatwang, yang menguasai sisa-sisa kerajaan mertuanya Singasari. Bulan Maret 1293 kekuatan gabungan Mongol dan Majapahit menggilas kerajaan Kediri. Pada saat Mongol lengah, beliau menyerang secara mendadak. Mongol mengalami kekalahan dan meninggalkan Pulau Jawa. November tahun itu juga, beliau menjadi raja Mojopahit bergelar Kertarajasa Jayawardana.

Jayanegara / Raden Kolo Gemet

Tri Buwana Tungga Dewi / Bhre Kahuripan II



First king of Majapahit



Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Wijaya

Silsilah Keluarga

Raden Wijaya dalam prasasti Balawi tahun 1305 menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa. Menurut Nagarakretagama, Wijaya adalah putra Dyah Lembu Tal, putra Narasinghamurti. Menurut Pararaton, Narasinghamurti alias Mahisa Campaka adalah putra Mahisa Wonga Teleng putra Ken Arok pendiri Wangsa Rajasa. [1].

Menurut prasasti Balawi dan Nagarakretagama, Raden Wijaya menikah dengan empat orang putri Kertanagara, raja terakhir Kerajaan Singhasari, yaitu Tribhuwaneswari, Narendraduhita, Jayendradewi, dan Gayatri. Sedangkan menurut Pararaton, ia hanya menikahi dua orang putri Kertanagara saja, serta seorang putri dari Kerajaan Malayu bernama Dara Petak, yaitu salah satu dari dua putri yang dibawa kembali dari Melayu oleh pasukan yang dulunya dikirim oleh Kertanagara yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu pada masa kerajaan Singhasari. Dara Petak merupakan salah seorang putri Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa Raja Melayu dari Kerajaan Dharmasraya [2].

Menurut prasasti Sukamerta dan prasasti Balawi, Raden Wijaya memiliki seorang putra dari Tribhuwaneswari bernama Jayanagara.[3]Sedangkan Jayanagara menurut Pararaton adalah putra Dara Petak, dan menurut Nagarakretagama adalah putra Indreswari. Sementara itu, dari Gayatri lahir dua orang putri bernama Dyah Gitarja dan Dyah Wiyat.

Namun demikian ada juga pendapat lain, dimana Raden Wijaya juga mengambil Dara Jingga yang juga salah seorang putri Kerajaan Melayu sebagai istrinya selain dari Dara Petak, karena Dara Jingga juga dikenal memiliki sebutan sira alaki dewa — dia yang dinikahi orang yang bergelar dewa.