Sultan Ageng Tirtayasa - Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah Raja Banten ke-5 (Pangeran Surya) [Versi 1] .

public profile

Is your surname .?

Research the . family

Sultan Ageng Tirtayasa - Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah Raja Banten ke-5 (Pangeran Surya) [Versi 1] .'s Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

Sultan Ageng Tirtayasa - Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah Raja Banten ke-5 (Pangeran Surya) [Versi 1] .

Also Known As: "deceased", "Sultan Ageng Tirtayasa/Sultan of Banten"
Birthdate:
Death: 1687 (55-56)
Place of Burial: Serang, Banten, Indonesia
Immediate Family:

Son of Sultan Abdul Ma'ali Ahmad Kenari [Versi 1] . and Ratu Mertakusuma [Versi 1] .
Husband of Njai Nyimas Gede' Ratu Ayu / Ratu Sumirat [Versi 1] [Djody] .
Father of Sultan Abun Nasr Abdul Kahar Sultan Haji; Sultan Abu Nashar Abdul Qahar; Pangeran Arya ‘Abdul ‘Alim [Versi 1] .; Pangeran Sageri / Sugiri / Shogiri / Sadeli [Versi 1] .; Pangeran Arya Purbaya [Versi 1] . and 27 others
Brother of Pangeran Arya Lor (Elor) [Versi 1] .; Pangeran Sutawidjaja Ahmad [Versi 1 Dadang] .; Private; Private; Private and 12 others
Half brother of Pangeran Arya Kidul [Versi 1] .; Ratu Tinumpuk [Versi 1] .; Ratu Inten [Versi 1] .; Pangeran Wetan [Versi 1] .; Ratu Wijil [Versi 1] . and 2 others

Managed by: R. Djody Djoeanda Soesena
Last Updated:

About Sultan Ageng Tirtayasa - Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah Raja Banten ke-5 (Pangeran Surya) [Versi 1] .

Ageng Tirtayasa dari Banten

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sultan Ageng Tirtayasa (Banten, 1631 – 1683) adalah putra Sultan Abdul Ma'ali Ahmad dan Ratu Martakusuma yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.

Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ia dimakamkan di Mesjid Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651 - 1683. Ia memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda. Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Kemudian Tirtayasa menolak perjanjian ini dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka.

Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar. Di bidang ekonomi, Tirtayasa berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi. Di bidang keagamaan, ia mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti kerajaan dan penasehat sultan.

Ketika terjadi sengketa antara kedua putranya, Sultan Haji dan Pangeran Purbaya, Belanda ikut campur dengan bersekutu dengan Sultan Haji untuk menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa. Saat Tirtayasa mengepung pasukan Sultan Haji di Sorosowan (Banten), Belanda membantu Sultan Haji dengan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kapten Tack dan Saint-Martin.


DECEASED

Born 1631, Died 1683, Burried at Mesjid Banten, Serang.

Notes on the lineage between Sultan Ageng Tirtayasa and Sultan Abumufakhir:

Based on history book, (one of these: Sejarah Perintisan Penyebaran Islam di Tatar Sunda by Drs Yuyus Suherman) and from wiki: http://id.wikipedia.org/wiki/Ageng_Tirtayasa_dari_Banten

Sultan Ageng Tirtayasa was the son of Sultan Abumufakhir.

From Silsilah Keluarga Banten and Jatinegara, Sultan Ageng Tirtayasa was the grandson of Sultan Abumufakhir, his father Sultan Abul Muali Ahmad died before Sultan Abumufakhir died .

After Sultan Abumufakhir died, the crown goes to his grandson Sultan Ageng Tirtayasa.

Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai Sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.


Sultan Ageng Tritaysa Abul Fath Abdul Fattah putra

PUTRA MAHKOTA SULTAN ‘ABDUL MA’ALI AHMAD, berputera:

  1. Abul Fath Abdul Fattah
  2. Ratu Panenggak
  3. Ratu Nengah
  4. Pangeran Arya Elor
  5. Ratu Wijil
  6. Ratu Puspita
  7. Pangeran Arya Ewaraja
  8. Pangeran Arya Kidul
  9. Ratu Tinumpuk
  10. Ratu Inten
  11. Pangeran Arya Dipanegara
  12. Pangeran Arya Ardikusuma
  13. Pangeran Arya Kulon
  14. Pangeran Arya Wetan
  15. Ratu Ayu Ingalengkadipura

SULTAN AGENG TIRTAYASA -’ABUL FATH ‘ABDUL FATTAH (1651-1672) berputra :

  1. Sultan Haji
  2. Pangeran Arya ‘abdul ‘Alim
  3. Pangeran Arya Ingayudadipura
  4. Pangeran Arya Purbaya
  5. Pangeran Sugiri
  6. Pangeran Sakeh
  7. Tubagus Rajasuta
  8. Tubagus Rajaputra
  9. Tubagus Husaen
  10. Raden Mandaraka
  11. Raden Saleh
  12. Raden Rum
  13. Raden Mesir
  14. Raden Muhammad
  15. Raden Muhsin
  16. Tubagus Wetan
  17. Tubagus Muhammad ‘Athif
  18. Tubagus Abdul
  19. Ratu Raja Mirah
  20. Ratu Ayu
  21. Ratu Kidul
  22. Ratu Marta
  23. Ratu Adi
  24. Ratu Ummu
  25. Ratu Hadijah
  26. Ratu Habibah
  27. Ratu Fatimah
  28. Ratu Asyiqoh
  29. Ratu Nasibah
  30. Tubagus Kulon

Sumber :

  1. http://www.nimusinstitute.com/silsilah-kesultanan-banten-1