Immediate Family
-
Privatespouse
-
wife
-
Privatesibling
About Sultan RahmatShah Yamtuan Bawang Raja Alam 13
MEDIA-NOTES:
Before: 086/TG-IX and 087/RP24;; 080/RP26
RP Code: 090/RP27
Next: 094/RP28
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Muningsyah_dari_Pagaruyung
Sejak tahun 1803 telah timbul gejolak persengketaan antara kaum Padri dengan kaum Adat di beberapa nagari yang berada dalam kawasan kerajaan Pagaruyung,[2] puncaknya pada tahun 1815, kaum Padri di bawah pimpinan Tuanku Pasaman menyerang ibukota kerajaan Pagaruyung,[3] dan menyebabkan Sultan Arifin Muningsyah terpaksa menyingkir dan melarikan diri ke Lubukjambi.[4]
Sultan Arifin Muningsyah dan cucunya berhasil menyelamatkan diri, walau dua orang putranya terbunuh akibat serangan kaum Padri tersebut.[1] Saat Thomas Stamford Raffles berhasil mencapai Pagaruyung pada tahun 1818, ia hanya menyaksikan puing-puing istana yang telah mengalami pembakaran akibat peperangan yang terjadi.[5]
Setelah Belanda berhasil mengambil alih Pagaruyung dari kaum Padri, pada tahun 1824 Letnan Kolonel Raaff berhasil mengetahui keberadaan Sultan Arifin Muningsyah dan kemudian memintanya untuk kembali ke Pagaruyung. Sewaktu raja Minangkabau itu sampai di Pagaruyung, ia menyaksikan salah seorang kemenakannya Sultan Tangkal Alam Bagagar telah diangkat Belanda menjadi Regent Tanah Datar.[4] Selain itu kebijakan pemerintah Hindia Belanda terhadap kedaulatan kerajaan Pagaruyung sudah berubah semenjak tahun 1821.[6] Yang Dipertuan Pagaruyung Raja Alam Muningsyah wafat pada bulan Agustus 1825 pada usia 80 tahun, dan dimakamkan di Pagaruyung.[1]
Sultan RahmatShah Yamtuan Bawang Raja Alam 13's Timeline
1745 |
1745
|
Kampar Regency, Riau, Indonesia
|
|
1780 |
1780
|
Tanah Datar Regency, West Sumatra, Indonesia
|
|
1825 |
August 1825
Age 80
|
Kampar Regency, Riau, Indonesia
|
|
1825
Age 80
|
Kampar Regency, Riau, Indonesia
|
||
???? | |||
???? | |||
???? | |||
???? |