Sunan Ampel R. Ahmad Rahmatillah (Maulana Rahmatullah / Ali Rakhmatullah)

public profile

Sunan Ampel R. Ahmad Rahmatillah (Maulana Rahmatullah / Ali Rakhmatullah)'s Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

About Sunan Ampel R. Ahmad Rahmatillah (Maulana Rahmatullah / Ali Rakhmatullah)

Sunan Ampel / Sayyid Ali Rahmatullah

Lahir : Tumapel Gresik / Champa (?) 1401 M
Wafat : Demak, 1481 M dimakamkan di Makbaroh sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.
Ayah : Sunan Gresik / Maulana Malik Ibrahim Al Akbar (Ibrohim Asmorokondi)
Ibu : Dyah / Dewi Chandrawulan
Isteri :
1. Nyai Ageng Manila binti Arya Teja (Adipati Tuban), berputra :

  1. Sunan Bonang / Bong Ang (Maulana R. Makhdum Ibrahim)
  2. Siti Syari’ah
  3. Sunan Dradjat (Syarifuddin / Raden Qosim)
  4. Sunan Sedayu
  5. Siti Muthma'innah
  6. Siti Khafshah

2. Dyah Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputra :

  1. Dewi Murtasiyah / Istri Sunan Giri
  2. Dewi Murtasimah / Asyiqah / Istri Raden Patah
  3. Raden Husamuddin (Sunan Lamongan)
  4. Raden Zainal Abidin (Sunan Demak)
  5. Pangeran Tumapel / Pangeran Lamongan/ Sayyid Maulana Hamzah, ayah dari Sunan Tembayat.
  6. Raden Faqih (Sunan Ampel 2)

Sunan Ampel juga merupakan sepupu dan mertua dari Sunan Giri. Sunan Ampel adalah kakek dari Sunan Kudus. Sunan Bonang pada gilirannya mengajar Sunan Kalijaga, yang merupakan ayah dari Sunan Muria. Sunan Ampel juga guru dari Raden Patah.

Sunan Ampel memiliki darah Uzbekistan dan Champa dari jalur ibu, tetapi dari jalur ayah, leluhur mereka adalah keturunan langsung dari Ahmad al-Muhajir, Hadhramaut. Bermakna mereka termasuk keluarga besar Sa'adah Ba'alawi.

Dalam catatan Kronik Tiongkok dari Klenteng Sam Po Kong, Sunan Ampel dikenal sebagai Bong Swi Hoo, cucu dari Haji Bong Tak Keng - seorang Tionghoa (suku Hui beragama Islam mazhab Hanafi) yang ditugaskan sebagai Pimpinan Komunitas Tionghoa di Champa oleh Sam Po Bo. Sedangkan Yang Mulia Ma Hong Fu - menantu Haji Bong Tak Keng ditempatkan sebagai duta besar Tiongkok di pusat kerajaan Majapahit, sedangkan Haji Gan En Cu juga telah ditugaskan sebagai kapten Tionghoa di Tuban. Haji Gan En Cu kemudian menempatkan menantunya Bong Swi Hoo sebagai kapten Tionghoa di Jiaotung (Bangil)

Pada tahun 1479, Sunan Ampel mendirikan Mesjid Agung Demak. Dan yang menjadi penerus untuk melanjutkan perjuangan dakwah dia di Kota Demak adalah Raden Zainal Abidin yang dikenal dengan Sunan Demak, dia merupakan putra dia dari istri dewi Karimah.Sehingga Putra Raden Zainal Abidin yang terakhir tercatat menjadi Imam Masjid Agung tersebut yang bernama Raden Zakaria (Pangeran Sotopuro).

Referensi :

  1. (Indonesia) Muljana, Slamet (2005). Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara. PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 63. ISBN 9798451163.ISBN 978-979-8451-16-4
  2. Bong (Wong) marga Tionghoa muslim bermazhab Hanafi dari Yunnan.
  3. Ahmad asep abdul aziz, Hikayat Banjar terjemahan dalam Bahasa Malaysia oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
view all 18

Sunan Ampel R. Ahmad Rahmatillah (Maulana Rahmatullah / Ali Rakhmatullah)'s Timeline