Ubaidillah bin Ali bin Abi Thalib Rahimahullah

Ibu : Laila binti Mas'ud bin Khalid bin Malik bin Rib'i bin Sulma bin Jandal bin Nihsyal bin Darim bin Malik bin Hanzhalah bin Malik bin Sa'ad bin Zaid Manah bin Tamim.

Ubaidillah bin Ali termasuk di antara orang-orang pertama yang berbaiat kepada Abdullah bin az-Zubair. Ia kemudian pergi dari Hijaz ke Kufah, dan Al-Mukhtar ats-Tsaqafi yang saat itu menjadi penguasa Kufah menanyakannya apakah ia membawa surat dari Mahdi, yakni Muhammad bin al-Hanafiyah saudara seayah Ubaidillah bin Ali. Ubaidillah menjawab tidak dan Al-Mukhtar kemudian memenjarakannya selama beberapa hari lalu ia membebaskannya dan memerintahkan Ubaidillah bin Ali agar pergi darinya. Ia kemudian melarikan diri lalu pergi mendatangi Mush'ab bin az-Zubair dan paman dari pihak ibunya Nu'aim bin Mas'ud at-Tamimi an-Nihsyali di Bashrah, lalu Mush'ab memberinya seratus ribu dirham.

Kemudian beberapa orang dari Bani Tamim datang kepadanya untuk dibaiat sebagai khalifah di luar yang ia inginkan, dan Ubaidillah menyarankan kepada mereka untuk tidak terburu-buru. Maka Mush'ab memanggilnya untuk menanyakan maksud mereka terhadap Ubaidillah. Ubaidillah lalu bersumpah bahwa ia tidak menginginkannya dan Mush'ab kemudian menerima pengakuannya. Ubaidillah bin Ali kemudian ikut serta bersama pasukan Mush'ab dalam Pertempuran Al-Madzar melawan Al-Mukhtar ats-Tsaqafi, dan ia terbunuh dalam pertempuran tersebut.[6] Ubaidillah terbunuh bersama Muhammad bin Al-Asy'ats pada tahun 686 M, dan ia dibunuh oleh sahabat Al-Mukhtar pada hari itu.

===

Pertempuran Madzar dan Harura

Terjadi pada akhir 686 berturut-turut di utara Bashrah dan dekat Kufah, Irak, antara pasukan Mush'ab bin az-Zubair, wali negeri Bashrah atas nama kakaknya Khalifah Abdullah bin az-Zubair melawan Mukhtar ats-Tsaqafi, penguasa Kufah yang mendirikan sebuah negara tandingan pro-keturunan Ali dalam Perang Saudara Islam II.

Pertempuran ini dimenangkan pasukan Mush'ab bin az-Zubair dan terbunuhnya banyak panglima Mukhtar. Tak lama setelahnya, Mush'ab mengepung dan membunuh Mukhtar di Kufah, dan mengizinkan eksekusi terhadap ribuan pendukungnya di kota tersebut. Mush'ab lalu mencaplok Kufah dan daerah sekitarnya yaitu Sawad dan Jibal. Setelah itu, Ibrahim bin al-Asytar, wali negeri Mosul dan sekitarnya yaitu al-Jazirah, Azerbaijan, dan Arminiya atas nama Mukhtar, membelot ke kubu Mush'ab. Alhasil, seluruh wilayah Irak jatuh ke kubu Ibnu az-Zubair setelah kemenangan ini.

Waaloohu'alam