Nyai Nyimas Subang Larang / Kubang Kencana Ningrum Subang Larang

public profile

Is your surname Larang?

Research the Larang family

Nyai Nyimas Subang Larang / Kubang Kencana Ningrum Subang Larang's Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

About Nyai Nyimas Subang Larang / Kubang Kencana Ningrum Subang Larang

Version book: Sejarah Perintisan Penyebaran Islam di Tatar Sunda.

Notes on May 18, 2009:

Her name in Joyce FG: Nyai Subanglarang, link to her other profile:

Nyai Nyimas Subang Larang / Kubang Kencana Ningrum Subang Larang

Info tambahan ;

http://lemahsagandu.wordpress.com/2013/04/23/sejarah-makam-syekh-quro/

Namun tatkala putra mahkota ini tiba di tempat tujuan, rupanya hatinya tertambat oleh alunan suara merdu ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan oleh Nyai Subang Larang. Putra Mahkota (yang setelah dilantik menjadi Raja Pajajaran bergelar Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi) itu pun mengurungkan niatnya untuk menutup Pesantren Quro, dan tanpa ragu-ragu menyatakan isi hatinya untuk memperistri Nyi Subang Larang yang cantik itu dan halus budinya.

Lamaran tersebut rupanya diterima oleh Nyai Subang Larang dengan syarat mas kawinnya haruslah berupa “Bintang Saketi”, yaitu simbol dari “tasbih” yang berada di Negeri Makkah.

Sumber lain menyatakan bahwa hal itu merupakan kiasan bahwa sang Prabu haruslah masuk Islam, dan patuh dalam melaksanakan syariat Islam. Selain itu, Nyai Subang Larang juga mengajukan syarat, agar anak-anak yang akan dilahirkan kelak haruslah ada yang menjadi Raja. Semua hal tesebut rupanya disanggupi oleh Raden Pamanah Rasa, sehingga beberapa waktu kemudian pernikahan pun dilaksanakan, bertempat di Pesantren Quro (atau Mesjid Agung sekarang) dimana Syekh Quro sendiri bertindak sebagai penghulunya.



Nyai is an honorific meaning ‘sister’.


Nyi Subang Larang / Kubang Kencana Ningrum

Santriwati Syekh Quro Penakluk Hati Prabu Siliwangi

Sejumlah sumber meriwayatkan Nyi Subang Larang adalah santriwati Syekh Quro, pendiri Pesantren di Karawang, salah satunya adalah naskah “Cariosan Prabu Siliwangi” yang ditulis dengan bahasa Jawa Cerbonan dan Aksara Carakan pada tahun 1435 M di atas daluwang (kertas kulit kayu), sedikit banyak mengulas siapa Nyi Subang Larang yang disebut dengan nama nama Nhay (Nyai) Mrajalarangtapa Dyah Subang Larang.

Sementara, Menurut Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN), Nyi Subang Larang bernama asli Kubang Kencana Ningrum. Nyi Subang Larang lahir pada 1404 M dan wafat tahun 1441. Sementara ada kisah lain menyebutkan Subang Larang wafat pada usia 40 tahun.

Dengan demikian mestinya ia wafat pada tahun 1444. Pada tahun 1435 itu, Pamanahrasa menyebut Subang Larang adalah Nyai Mrajalarangtapa putri Ki Gede ing Tapa (Ki Gedeng Tapa) seorang Mangkubumi Kerajaan Singapura Cirebon.