P. Jayakarta I Tb. Pasai / Falatehan /Fadhullah Khan (1568-1570)

public profile

P. Jayakarta I Tb. Pasai / Falatehan /Fadhullah Khan (1568-1570)'s Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

About P. Jayakarta I Tb. Pasai / Falatehan /Fadhullah Khan (1568-1570)

Fadhillah Khan, Falatehan, Tagaril, Pangeran Jayakarta, Ki Bagus Pase. Senopati Fatahillah

Bupati Jayakarta 1527-1568, Sultan Cirebon III
Susuhunan Cirebon 1568-1570.

KETURUNAN FATAHILLAH

Sepanjang hidupnya Fatahillah mengalami tiga kali pernikahan dan dari ketiga pernikahan itu memperoleh putra-putri, sebagai berikut ;

1. Dari Pernikahan Fatahillah (waktu itu masih bergelar Laksamana Khoja Hasan ) dengan Tun Sirah binti Hang Tuah melahirkan putra Maulana Abdullah, namun hingga saat ini belum jelas berada di mana keturunan Maulana Abdullah ini yang tersebar di Malaysia, Medan/Sumut dan kepulauan Riau.

2. Dari pernikahan Fatahillah dengan Ratu Winahon binti Sunan Gunung Jati melahirkan putra-putri ;

  1. - Ratu Wanawati Raras
  2. - Pangeran Sendang Garuda
  3. - Ratu Ayu catatan :
  4. Ratu Wanawati Raras menikah dengan Pangeran Sendang Kemuning bin Pangeran Pasarean (Pangeran Dipati Cirebon), dari pernikahan ini lahirlah para sultan Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan.
  5. Pangeran Sendang Garuda sampai saat ini tidak jelas datanya.
  6. Ratu Ayu putri ketiga Fatahillah dari pernikahannya dengan Ratu Winahon binti Sunan Gunung Jati menikah dengan Tubagus Angke yang menggantikan Fatahillah sebagai Adipati Jayakarta/Jakarta.

3. Dari pernikahan Fatahillah dengan Ratu Pembayun binti Raden Fatah ( Janda Pangeran Jaya Kelana bin Sunan Gunung Jati ) melahirkan Kyai Mas Abdul Aziz/Tumenggung Nogowongso menurunkan bangsawan Palembang yang bergelar Kemas dan Kyai Bagus Abdul Rahman/Tumenggung Bodrowongso, menurunkan bangsawan Palembang yang bergelar Ki Agus.

http://kajiannasab.blogspot.com/2012/03/pahlawan-fatahillah-tubagus...


Fatahillah (Pangeran Jayakarta I / SSGJ II / Tubagus Pasai / Fathullah Khan / Falatehan

Sultan Cirebon III (1568-1570)

Namanya dikenal dengan Faletehan, Fatahillah, Fatullah, Fadhlullah Khan, Fadhilah Khan, Maulana Fadhilah Khan, Ki Fadil, Tagaril, Tubagus Pase, Ratu Bagus Pase, Pangeran Pase, Wong Agung Pase, Ki Bagus Pase, Wong Agung Sebrang, Adipati Jayakarta I, dan Pangeran Jayakarta I (Tokoh pelabuhan perdagangan Sunda Kelapa pemberi nama Jayakarta (Kota Kemenangan) yang kini menjadi kota Jakarta, Ibukota Negara Republik Indonesia).

Fadhilah Khan putra Mahdar Ibrahim putra Abdul Ghofur putra Zainul Alam Barokat putra Jamaludin Husein Al-Akbar putra Ahmad Syah Jalaluddin putra Amir Abdullah putra Abdul Malik Azmatkhan.
Fadhilah Khan kemudian menikah dengan salah-satu putri Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dengan Nyai Mas Kawung Anten yang biasa dikenal dengan nama Ratu Wulung Ayu, Ratu Ayu Wangunan, Nyai Ratu Ayu, dan Syarifah Khadijah (adik Maulana Hasanudin). Syarifah Khadijah ini dinikahi oleh Fadhilah Khan setelah suaminya yang pertama Adipati Unus yang merupakan Panglima Sarjawala gugur (syahid) dalam memimpin pertempuran laut melawan Portugis di Selat Malaka.

Sunan Gunung Jati dan Syarif Hidayatullah adalah mertua beliau.

Adapun garis silsilah Fadhilah Khan masih bertemu dengan Syarif Hidayatullah pada tokoh Jamaludin Husain Al Akbar yang dikenal juga dengan nama Syeh Jumadil Kubro. Lengkapnya garis silsilah Syarif Hidayatullah adalah sebagaimana berikut, yakni Syarif Hidayatullah putra Syarif Abdullah Umdatudin putra Sayid Ali Nurul Alam putra Jamaludin Husein Al-Akbar putra Ahmad Syah Jalaludin putra Amir Abdullah putra Abdul Malik Azmatkhan.

Pangeran Jayakarta yang melekat pada namanya dan pada penguasa Jayakarta selanjutnya, bermula dari keberhasilannya dalam mengusir Portugis yang berkuasa di Pelabuhan Sunda Kalapa milik Kerajaan Pajajaran pada 22 Juni 1527 M. Suatu kedudukan sebagai Panglima Sarjawala aliansi Banten, Cirebon, dan Demak menggantikan Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor setelah Pasai yang menjadi tempat kelahirannya dihancurkan Portugis.

Keberhasilan dalam mengusir penjajah Portugis dari Sunda Kalapa tersebut membuat nama Sunda Kalapa dirubah namanya menjadi Jayakarta. Maka Fadhilah Khan kemudian menjadi penguasa Jayakarta yang pertama di bawah kepemimpinan Syarif Hidayatullah yang berkedudukan di Kesultanan Cirebon sebagai Adipati Jayakarta I atau Pangeran Jayakarta I.

Jayakarta kemudian akan berubah namanya sebagaimana yang kita kenal saat ini sejak masa pendudukan Jepang menjadi Jakarta. Pangeran Jayakarta I, dengan demikian dalam sudut pandang hari ini artinya adalah Penguasa Jakarta I.

Ceritanya, Setelah Sunan Gunung Jati yang bergelar Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Jati Purba Panetep Panatagama Awliya Allah Kutubid Jaman Khalifatur Rasulullah yang merupakan pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan asal usul dari pendiri Kesultanan Banten serta penyebar agama Islam di Jawa Barat wafat, terjadilah kekosongan jabatan pimpinan tertinggi Kesultanan Cirebon. Pada mulanya calon kuat pengganti Sunan Gunung Jati ialah Pangeran Dipati Carbon, Putra Pangeran Pasarean, cucu Sunan Gunung Jati. Namun, Pangeran Dipati Carbon meninggal lebih dahulu pada tahun 1565.

Kekosongan pemegang kekuasaan itu kemudian diisi dengan mengukuhkan pejabat keraton yang selama Sunan Gunung Jati melaksanakan tugas dakwah, pemerintahan dijabat oleh Fatahillah atau Fathullah Khan. Fatahillah kemudian naik takhta, dan memerintah Cirebon secara resmi menjadi raja sejak tahun 1568. Fatahillah menduduki takhta kerajaan Cirebon hanya berlangsung dua tahun karena ia meninggal dunia pada tahun 1570, dua tahun setelah Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan berdampingan dengan makam Sunan Gunung Jati di Gedung Jinem Astana Gunung Sembung.

Fatahillah adalah putra Sayyid Mahdar Ibrahim atau dikenal dengan Ibrahim Patakan bin Abdul Ghafur bin Barakat Zainal ‘Alam bin Jamaluddin Akbar bin Ahmad Syah Jalaluddin Akbar bin Abdullah bin Abdul Malik Azmatkhan. (Selengkapnya lihat tulisan sebelumnya tentang Ilmu Silsilah )

Beliau menikah dengan Ratu Ayu Pembayun binti Gusti Sinuhun Kangjeng Sunan Gunung Jati (Al Azmatkhan Al-Husaini) dan memiliki putra :

  1. Ratu Wanawati Raras
  2. P. Sendang Garuda
  3. Ratu Ayu Pembayun

Ratu Wanawati Raras menikah dengan sepupunya sendiri yang bernama P. Sendang Kamuning alias Pangeran Adipati Cirebon bin Muhammad Arifin Pangeran Pasarean bin Syaikh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati (Al Azmatkhan Al-Husaini) dan dikarunai putra, (salah satunya) bernama : Pangeran Ratu Pakungwati Pangeran Mas Zainul ‘Arifin yang kemudian menurunkan Sultan-Sultan Kanoman, Kasepuhan, dan Kacirebonan.

Fatahillah juga menikahi putri Raden Patah yang meninggalkan putera Tumenggung Nagawangsa Ki Mas Abdul Aziz, keturunannya adalah sebagian Bangsawan Palembang Darussalam yang menggunakan Gelar Kemas (Laki-Laki) & Nyimas (Perempuan). Dengan istri putri Raden Patah, Fatahaillah juga meninggalkan putera Ki Bagus Abdurrohman, keturunanannya adalah sebagian Bangsawan Palembang Darussalam yang menggunakan Gelar Kiagus (Laki-Laki) & Nyayu (Perempuan).

Sedangkan untuk keturunan pancer beliau dari jalur Pangeran Sedang Garuda Cirebon belum ditemukan data keturunannya.


Fachrullah Khan / Faletehan / Pangeran Atas Angin / Fadhillah Khan / Pangeran Raja Laut

Wafat 1570 di Cirebon, makamnya di Astana Gunung Jati (Cirebon).

Also married to Ratu Pembayun after Pangeran Jayakelana died.
P. Jayakarta I Tb. Pasai / Falatehan /Fadhullah Khan (1568-1570)

Name in Azmatkhan doc.: Sayyid Fatullah.

INFO TAMBAHAN :
http://kajiannasab.blogspot.com/2012/03/pahlawan-fatahillah-tubagus...