This tree has been isolated from other trees on Geni: Tree is known to have no certifiable connections

Geni does not allow isolated trees to be merged into the World Family Tree, or other trees.

Adam of Eden

Hayward, Alameda County, California, United States

How are you related to Adam of Eden?

Connect to the World Family Tree to find out

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

Adam .

Hebrew: אדם, Arabic: آدم, Russian: Адам, первый человек, Portuguese: Adão, Spanish: Adan, Estonian: Adam
Also Known As: "Nabi 1 Adam AS", "Manusia Pertama", "Akar dari seluruh silsilah keluarga bersama Hawa [1]"
Birthdate:
Death: -2830 (929-931)
Place of Burial: Hebron, Israel
Immediate Family:

Husband of Eve of Eden
Father of Seth; Azura .; Awan .; Abel . and Cain .

Occupation: Gardener, First Man
Managed by: Shmuel-Aharon Kam (Kahn / שמו...
Last Updated:

About Adam of Eden

Wikipedia:

The name "Adam" originated from the Hebrew word, pronounced aw-dawm, which means man, as a species, male and female. The Holy Scriptures use this literal meaning for Adam, meaning simply humans.

Anyone with questions about this or other biblical profiles, or the project to merge all Biblical tree on Geni, is invited to read the attached Discussion, and the FAQ: Biblical-Tree Project page.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

The Sumerian Mythology has a parallel for Adam named Enki and has an entire family tree of his ancestors. The descendants of Adam/Enki and Eve/Ninti are pretty much the same in both trees, so are continued in this tree only.

Please do NOT merge these two trees as this will only create conflicts that can NOT be resolved.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Adam is a figure in the Book of Genesis, the Quran and the Kitáb-i-Íqán. According to the creation myth of Abrahamic religions, he is the first human. Int he Genesis creation narratives, he was created by Yahweh-Elohim ("Yahweh-God", the god of Israel), though the term "adam" can refer to both the first individual person, as well as to the general creation of humankind. Christian churches differ on how they view Adam's subsequent behavior (often called the Fall of Man), and to the consequences that those actions had on the rest of humanity. Christian and Jewish teachings sometimes hold Adam and Eve (the first woman) to a different level of responsibility for the Fall, though Islamic teaching holds both equally responsible. In addition, Islam holds that Adam was eventually forgiven, while Christianity holds that redemption occurred only later through the sacrifice of Jesus Christ. Bahá'í Faith, Islam and some Christian denominations consider Adam to be the first Prophet.


Wikipedia: Adam in Islam

The 1st man on earth, created by Allah SWT as a Caliph. Survived for 1000 years.

The 3rd Stage of Prophet Muhammad SAW Family Tree.

At this stage (from Adam A.S down to Ibrahim A.S), there are uncertainties in the tree.

IBRAHIM A.S (ABRAHAM) bin Tarih (Azar) bin Nahur bin Saru @ Sarugh bin Ra'u bin Falikh bin 'Abir bin Shalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin NUH A.S (NOAH) bin Lamik bin Mutawshalakh bin IDRIS A.S (AKHNUKH) bin Yarid bin Mahla'il bin Qaynan bin Anushah bin Shith bin ADAM A.S

Om Adam of Eden (Dansk)

første mand (i den jødisk-kristne myte) poss. aka Adapa (King) i Eridu, qv (1. mand i Assyro-babylonisk tradition), (i EDEN) eponym af adamsæble

Poss. Jullus i Roms 13-oldefar.

poss. Wives / Partnere:       Eva, den første kvinde   ,   Lilith den dæmonen   ,   Hebe, gudinden for ungdom 
 Børn:       Abel (evt. m Luluwa / Aclima (Kains twin).)   ,   Sons & Daughters

---

Mulige Børn:       Timnor (King i Haner)   ,   Ammah   ,   (NN) ... (NN)   ,   Kain (Kain) ben ADAM   ,   Qalmana   ,   Leah bat ADAM   ,   Seth   ,   Azura 
 Alternative Fædre Mulige Børn:       Swayambhuva Muni   ,   Samael (Sammael) DEMON   ;   poss. Man of bronzealderen

--

 Hans (evt.) Børnebørn:       Gringos   ,   Teshuesh   ,   Nabhiraja (1. Chief) af Kastriya   ,   Enoch (Henoch)   ,   Bart ben CAIN   ,   Beth bat Cain   ,   Una bat Cain   ,   NIBA   ,   Enosh (Henos Enos)   ;   Noam 

--

Fra http://fabpedigree.com/s064/f100336.htm

Acerca de Adan . (Español)

Entonces dijo Dios: “Hagamos al hombre a nuestra imagen, conforme a nuestra semejanza; y señoree en los peces del mar, en las aves de los cielos, en las bestias, en toda la tierra, y en todo animal que se arrastra sobre la tierra.” Y creó Dios al hombre a su imagen, a imagen de Dios lo creó; varón y hembra los creó. (Gén. 1:26-27). . . Y Jehová Dios plantó un huerto en Edén, al oriente; y puso allí al hombre que había formado. Y Jehová Dios hizo nacer de la tierra todo árbol delicioso a la vista, y bueno para comer; también el árbol de la vida en medio del huerto, y el árbol de la ciencia, del bien y del mal. (Gén. 2:8-9). . . Puso Dios pues al hombre, conocido también como Harishon («el Primero»), en este hermoso huerto para que lo labrase y lo guardase! . . . Pero Adán pecó con su desobediencia, entonces Dios maldijo la tierra por su culpa y al hombre le sobrevino la muerte –tanto espiritual como física– Y Dios dijo: “. . .maldita será la tierra por tu causa; con dolor comerás de ella todos lod días de tu vida. Espinos y cardos te producirá, y comerás plantas del campo. Con el sudor de tu rostro comerás el pan hasta que vuelvas a la tierra, porque de ella fuiste tomado; pues polvo eres, y al polvo volverás.” (Gén. 3:17-19). . . Después de haber engendrado a Caín, Abel y Set y muchos hijos más, vivió pues Adán 930 años en total! Adán murió, aproximadamente, en el año 3074 a. de J.C..

Tentang Adam of Eden (Bahasa Indonesia)

Adam dan Hawa Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lukisan yang menggambarkan Adam dan Hawa.

Adam (Ibrani: אָדָם; Arab:آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) (sekitar 5872-4942 SM) [1] adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam, Yahudi, Kristen, mau pun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik ini.

Hawa (Arab:حواء, Bahasa Inggris: Eve) adalah istri dari Adam dan dianggap sebagai Ummul Bashar ("Ibu Umat Manusia"). Alkitab menempatkan Manusia ini pada urutan kedua setelah Adam yang diciptakan dari tulang rusuk dan menjadikan keyakinan yang mendunia, demikian juga dalam dunia Islam pada umumnya.

Daftar isi

   1 Adam menurut Islam
       1.1 Makhluk sebelum Adam
           1.1.1 Arkeologi
           1.1.2 Penafsir Al-Qur'an dan Hadits
       1.2 Penciptaan Adam
       1.3 Kesombongan Iblis
       1.4 Pengetahuan Adam
       1.5 Adam menghuni surga
       1.6 Tipu daya Azazil
       1.7 Adam dan Hawa turun ke bumi
   2 Adam menurut Yahudi dan Kristen
   3 Adam menurut Baha'i
   4 Referensi

Adam menurut Islam

Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Safi Allah.

Menurut ajaran agama Samawi, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan (kembar). Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.

Menurut Ibnu Humayd, Salamah, Ibnu Ishaq, anak-anak Adam adalah: Cayn dan saudara perempuannya, Abel dan Labuda, Ashut dan saudara perempuannya. Seth dan Hazura, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40 anak kembar.

Makhluk sebelum Adam

Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.

Sebelum kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri malaikat, jin, hewan, tumbuhan dan sebagainya, karena dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut juga dengan kata umat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 38, yang berbunyi: “ Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al An'aam 6:38) ” Arkeologi

Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di atas. Dalam literatur Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memilki karakteristik yang sangat primitif dan tidak berbudaya.

Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok makhluk ini kemudian dinamakan oleh para arkeolog sebagai Neanderthal.

Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam. Penafsir Al-Qur'an dan Hadits

Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia adalah bangsa Jin: “ Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr 15:27) ”

Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an: “ “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30) ”

Nama makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi di atas kemudian dikaitkan pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan."

Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin.

Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari bangsa jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Penciptaan Adam !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penciptaan Adam

Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah: “ Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah [2]:30) ”

Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya: “ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]:30) ”

Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan ke bumi bersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.

Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.

Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang. Kesombongan Iblis

Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya Azazil (bangsa Jin) yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena setan merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.

Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum Azazil dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak, kemudian ia dinamakan Iblis. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.

Azazil dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada-Nya untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Tanpa mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, Azazil justru mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati. Pengetahuan Adam

Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di hadapan para malaikat. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.

Banyak orang yang meriwayatkan dan menggambarkan kehidupan Adam sangat primitif dan memiliki pengetahuan lebih rendah daripada manusia modern saat ini padahal Adam adalah manusia pertama dan satu-satunya manusia yang mendapatkan pendidikan langsung dari Allah Yang Maha Mengetahui. Adam merupakan manusia pertama yang berguru langsung kepada Allah tanpa melalui perantara makhluk-makhluk lain termasuk malaikat. Adam adalah manusia pertama yang diakui kepintarannya oleh para malaikat, pengetahuan Adam yang dapat mempresentasikan pengetahuannya mengenai benda-benda alam semesta membuat takjub malaikat dan memperkuat keimanan malaikat terhadap semua keputusan Allah. Adam menghuni surga

Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakan Hawa untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian, dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada Adam: “ Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah [2]:35) ” Tipu daya Azazil

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, Azazil mulai merancang skenario untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai.

Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman: “ Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah [2]:36) ”

Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman: “ Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ” Adam dan Hawa turun ke bumi

Adam dan Hawa kemudian turun dari Surga menuju ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.

Menurut kisah Adam diturunkan di Safa (Srilanka) dipuncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Marwa. Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Srilanka, karena menurut kisah daerah Srilanka nyaris mirip dengan keadaan surga.[1] Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.

Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.

Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya. Adam menurut Yahudi dan Kristen Lukisan mural berjudul Penciptaan Adam karya Michelangelo di atap Kapel Sistine di Vatikan yang menggambarkan peristiwa penciptaan Adam dan Hawa.

Kisah tentang Adam terdapat dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit disinggung pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa, dan Kitab Henokh.

Menurut kisah di atas, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah[2]. Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di sekitar wilayah Irak saat ini). Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang. Allah juga menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita yang oleh Adam dinamai Hawa. Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama Allah, tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Adam dan Hawa mempunyai tiga orang anak yang disebut dalam Kitab Kejadian, yaitu Kain, Habel, Set, dan yang lainnya[3]. Kitab Yobel menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa, yaitu Azura yang menikah dengan Set dan Awan, yang menikah dengan Kain. Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain, tetapi nama mereka tidak disebutkan.

Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam meninggal dunia pada usia 930 tahun. Dengan angka-angka seperti itu, perhitungan seperti yang dibuat oleh Uskup Agung Ussher, memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran Nuh, sembilan generasi setelah Adam. Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama Lamekh (ayah Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun. Menurut Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan[4].

Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka. Adam menurut Baha'i

Menurut pandangan Baha'i, Adam adalah perwujudan Allah yang pertama dalam sejarah[5]. Penganut Baha'i meyakini bahwa Adam memulai siklus Adamik yang berlangsung selama 6.000 tahun dan berpuncak pada Nabi Muhammad[6].

Referensi

   ^ [http://www.sacredsites.com/asia/sri_lanka/adams_peak.html Adam's Peak: An Arab tradition tells that when Adam was expelled from heaven, God put him on the peak to make the shock less terrible - Ceylon being that place on earth closest to and most like heaven.
   ^ http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=1&c=1#26  
   ^ http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=1&c=5#4  
   ^ http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=6&c=3#16  
   ^ Taherzadeh, Adib (1972). The Covenant of Baha'u'llah. Oxford, Inggris: George Ronald. hlm. hlm. 32. ISBN 0-85398-344-5.  
   ^ Surat yang ditulis atas nama Universal House of Justice kepada setiap umat pada tanggal 13 Maret 1986. Effendi, Shoghi; The Universal House of Justice (1983). In Hornby, Helen (editor). Lights of Guidance: A Baha'i Reference File. Baha'i Publishing Trust, New Delhi, India. hlm. hlm. 500. ISBN 81-85091-46-3.  http://id.wikipedia.org/wiki/Adam_dan_Hawa   
=================================

Santo-Santa
24 Desember

Adam dan Hawa, Manusia Pertama

Gereja - berdasarkan amanat Kitab Suci - membeberkan beberapa ajaran iman yang berhubungan dengan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang diciptakan Allah dan ditempatkan di taman Firdaus. Keduanya diakui sebagai pasangan suami-isteri pertama yang menurunkan segenap umat manusia. Mereka adalah leluhur umat manusia. Kecuali itu, Gereja mengajarkan bahwa dosa yang mencekam seluruh umat manusia hingga kini diwariskan oleh Adam dan Hawa. Yesus Kristus, Putera Allah, menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa yang diwariskan Adam dan Hawa. Oleh Adam, dosa masuk ke dalam dunia, tetapi oleh Yesus Kristus, Adam Kedua, manusia diselamatkan dari belenggu dosa.

Dalam perjanjian Lama kata Adam (yang berhubungan dengan kata adama: 'yang dari tanah') kadang-kadang berarti 'manusia yang diciptakan Allah' (Kej 4:25; 5:1,3-5; 1 Taw 1:1; Tob 8:6; Sir 49:16). Tetapi pada dasarnya Adam berarti 'manusia', 'manusia pada umumnya' (bdk. Kej 1:26-27; Ayb 14:1; Mzm 8:5; 104:14 dst.). Melalui penyusunan cerita Firdaus, Adam dipandang sebagai 'seorang laki-laki' (Kej 2-4), dan dipakai sebagai 'nama pribadi manusia yang pertama' (Kej 4:25-5: 5). Dalam Perjanjian Baru, disamping beberapa ayat yang menggambarkan pribadi Adam sebagai moyang semua manusia (Luk 3:38; Yud 14; Kis 17:26), atau pun makna perkawinan Kristen (Kej 2:24; Mat 19:46; Ef 5:31), pribadi Adam disoroti dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Sedangkan Hawa, adalah perempuan pertama. Ia diciptakan Tuhan dari tulang rusuk Adam. Nama Hawa dikaitkan dengan kata kerja Ibrani 'haya' yang berarti 'hidup': "(perempuan) yang hidup, ibu orang-orang hidup."

Menurut iman-kepercayaan kita, Adam dan Hawa diciptakan Allah menurut citra-Nya. Adam diciptakan dari debu tanah, sedangkan Hawa diciptakan dari sebuah tulang rusuk Adam. Tuhan mencintai mereka melebihi semua ciptaan lainnya. Tuhan mencita-citakan agar mereka hidup berbahagia bersama-Nya, saling mencintai dan mencintai Tuhan. Panggilan untuk hidup di dalam cinta diwujudkan dengan terciptanya manusia sebagai pasangan, pria dan wanita. Tuhan menciptakan Hawa sebagai pendamping dan pelengkap yang sejajar bagi Adam. Alkitab menggambarkan kesejajaran itu dengan cerita penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam: "Ketika Adam tidur, Tuhan mengambil salah satu rusuknya dan menutup tempat itu dengan daging. Lalu Tuhan membentuk rusuk itu menjadi seorang wanita." (bdk Kej 2:21-23) Tulang rusuk terletak di bagian tengah tubuh. Hal itu berarti Hawa sederajat dengan Adam dalam hal martabat sebagai rnanusia, meskipun secara hakiki keduanya berbeda satu sama lain. Pasangan manusia pertama ini sangat berbahagia karenanya sehati sejiwa dan erat dengan Tuhan. Mereka kudus dan karenanya tiada rasa malu di antara mereka, sekalipun mereka telanjang. Tetapi Alkitab selanjutnya menggambarkan bahwa keduanya kemudian melanggar perintah Allah, yaitu memakan buah 'pohon pengetahuan baik dan jahat', karena godaan setan. Mereka berdosa: 'dosa ingin menjadi serupa dan sederajat dengan Allah, Penciptanya'. Mereka ingin menjadi mahatahu seperti Allah.

Ketidak taatan mereka itulah akhirnya membawa dosa dan maut bagi semua manusia di kemudian hari. Meskipun demikian cintakasih Allah kepada mereka tidak pernah sirna oleh kedosaan mereka. Cintakasih Allah ternyata jauh melebihi kejahatan dosa manusia. Hal ini tampak di dalam janji Allah untuk mengutus seorang penyelamat yang akan lahir dari seorang wanita. Dalam pribadi Yesus Kristus, yang lahir dari perawan Maria, janji Allah itu terpenuhi. Dengan demikian, kecongkakan dan kekurang percayaan Hawa yang melahirkan malapetaka kematian dihapus oleh kepercayaan, ketaatan dan kerendahan hati Perawan Maria. Melalui Maria dan Puteranya Yesus Kristus, jalan kepada Allah yang terputus oleh dosa Adam dan Hawa ditemukan kembali.

Di sinilah terlihat nilai positif dari 'dosa manusia pertama', yaitu bahwa dosa Adam dan Hawa ternyata mendatangkan anugerah terbesar Allah kepada umat manusia, yakni 'pengutusan Yesus Kristus' sebagai Penebus dosa manusia. 'Dosa Adam' menjadi 'felix culpa' (dosa yang membahagiakan) karena, mendatangkan Yesus Kristus - Adam Kedua. Oleh perbuatan Adam (pertama) dosa masuk ke dalam dunia, tetapi oleh perbuatan Yesus Kristus, Adam Kedua, keselamatan datang ke dalam dunia. Adam diciptakan untuk mempersiapkan kedatangan 'Adam Sejati', yaitu Yesus Kristus, Penebus dunia.

Pasangan Adam dan Hawa adalah manusia yang lengkap seutuhnya. Persatuan suami-isteri pertama ini diangkat Yesus sebagai cermin serta sumber rahmat bagi kehidupan perkawinan. "Pada awal mula Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan. Oleh sebab itu laki-laki akan meninggalkan ibu-bapanya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia." (Mat 19:4-6) Inilah suatu rahasia besar, kata Santo Paulus. Sebab, sebagaimana Kristus bersatu dengan Gereja-Nya, demikianlah hendaknya persekutuan cinta antara pria dan wanita dalam hidup perkawinan: bersatu dan berkembang dalam cinta menuju persahabatan dengan Tuhan. Adam dan Hawa adalah ibu-bapa kita semua, kuburnya dihormati di bukit Golgotha dalam gereja pemakaman di Yerusalem.

http://www.imankatolik.or.id/kalender/24Des.html

About Adam of Eden (Malay)

25 Para Nabi Islam (الأنبياء) dalam Al-Quran yang wajib bagi orang islam mengetahuinya (25 Islamic Prophets in the Holy Quran: wajib for muslims to know)

Om Adam of Eden (svenska)

Adam och Eva är enligt Bibelns skapelseberättelse de första människorna.

Adam och Eva förekommer som namn första gången i Första Mosebokens fjärde respektive tredje kapitel.

Adam kommer från det hebreiska ordet adamá, som betyder jord. I den hebreiska ursprungsversionen av Gamla Testamentet används ordet adám, vilket betyder jording, jordvarelse eller människa. Ordet adam finns även i persiskan och betyder där helt enkelt människa.

Eva kommer av det hebreiska ordet chava (chawwá) vilket betyder levande och betecknar den bibliska urmodern. Chavah förekommer i 1 Mosebok 3:20 *) och har på svenska fått översättningen Eva (lat. Eva och Heva, eng. Eve). Ursprungligen är ordet inte ett namn utan betyder helt enkelt att ge liv, det vill säga mänsklighetens livmoder. Motsvarande ord i persiskan är hava.

Nu för tiden är Eva som egennamn mycket vanligt.

  • )Versen i Bibel 2000 lyder "Mannen gav sin hustru namnet Eva, ty hon blev moder till alla som lever".
Olika tolkningar av berättelsen om Adam och Eva  [redigera] Berättelsen om Adam och Eva kan tolkas på olika sätt. Hur berättelsen tolkas bottnar ofta i läsarens bibelsyn.

En del menar att det är en historisk berättelse, att världen skapades på sju dagar, att Adam och Eva var två personer som alla människor härstammar ifrån, att de levde i Edens lustgård och åt av kunskapens frukt (något äpple nämns aldrig i Bibeln) och sedan kastades ut, se syndafallet. Denna tolkning är vanlig bland kreationister, och kritiseras på samma grunder som kreationismen i stort.

Därutöver kan nämnas ett gammalt sofistiskt argument mot denna tolkning: Adams och Evas son Kain enligt Bibeln "drog bort, undan Herren och slog sig ned i landet Nod". Så långt finns bara Adam, Eva och Kain (Abel är redan ihjälslagen). Sedan står det att "Kain låg med sin hustru" (bägge texterna ur 1 Mos 4). Eftersom denna hustru inte har nämnts tidigare i texten tas det som argument för att hon logiskt sett inte existerar. Detta argument har dock bemötts med att Kain gifte sig med en av sina systrar; enligt 1 Mos 5:4 fick Adam och Eva "söner och döttrar". [1]

En annan tolkning av berättelsen om Adam och Eva är att den är en mytisk eller symbolisk skildring av människans ursprung. Enligt denna tolkning är Adam och Eva inte två individer utan orden används som beteckning för "den levande (=Eva) mänskligheten (=Adam)". När detta väl har etablerats personifieras dessa två som individer. Berättelsen ska då inte förstås bokstavligt utan innebörden är att Gud skapade mänskligheten och gav henne liv. Människan vände sig sedan bort från Gud, vilket berättas i form av Edens lustgård och kunskapens frukt.

Kritiken mot denna tolkning är tvådelad: dels att texten till sin litterära form är prosa och en mytisk/symbolisk tolkning skulle därvid göra våld på författaren(-arnas) intention, och dels att Bibeln anses bli självmotsägande om berättelsen tolkas mytiskt/symboliskt. Exempelvis synes Paulus betrakta Adam, Moses och Jesus som historiska personer, och syndafallet som en verklig händelse i Romarbrevets femte kapitel.

view all 14

Adam of Eden's Timeline

-3760
-3760
-3630
-3630
Olaha, Shinehah

Génesis 5
Reina-Valera 1960 (RVR1960)
Los descendientes de Adán
(1 Cr. 1.1-4)

3 Y vivió Adán ciento treinta años, y engendró un hijo a su semejanza, conforme a su imagen, y llamó su nombre Set.

-2830
-2830
Age 929
????
Olaha,Shinehah,,
????
Olaha (Shinehah)
????
????