Immediate Family
-
daughter
-
son
-
daughter
-
daughter
-
daughter
About 1 Maulana Yusuf Panembahan Pangkalan Gede Sultan Banten ke-2 1570 - 1585
Syech Maulana Yusuf adalah anak sulung dari Sultan Maulana Hasanuddin hasil dari pernikahannya dengan Putri Demak Trenggono.
Setelah ayahnya mangkat, Maulana Yusuf di daulat untuk menjadi pengganti Sultan II Banten Darussalam. Pada masa Pemerintahannya pembangunan di titik beratkan pada pembangunan kota, keamanan wilayah, perdagangan dan pertanian. Pada masa itu Banten adalah wilayah perdagangan maritim yang sangat maju. Dengan majunya kota Surosowan, menjadikannya kota pelabuhan terbesar di Pulau Jawa. Ramainya kota baru ini membuat di berlakukannya sistem penataan dan penempatan penduduk berdasarkan keahlian dan asal daerah penduduk. Penataan ini selain bertujuan untuk kerapian dan keserasian kota juga untuk kepentingan keamanan, sekaligus upaya penyebaran penduduk untuk memperluas kota. Pada tahun 1579 M Sultan Maulana Yusuf berhasil merebut Pakuan, ibukota Kerajaan Pajajaran dan menguasai seluruh bekas Kerajaan Pajajaran. Sultan Maulana Yusuf wafat pada tahun 1580 M dan dimakamkan di Pakalangan Gede dekat kampung Kasunyatan sekarang, bergelar Pangeran Panembahan Pakalangan Gede atau Pangeran Pasarean. Namun menurut kisah yang beredar bahwa sebenarnya makam Sultan Maulana Yusuf juga ada di Afrika Selatan. Ini membuat saya jadi penasaran dan bertanya-tanya mengapa bisa terjadi kontroversi demikian? Saya akhirnya mencari dan mengumpulkan beberapa informasi dari berbagai media. Akhirnya saya mendapat penjelasan dan rangkuman bahwa sebenarnya Sultan Maulana Yusuf memang di buang oleh Belanda ke Afrika Selatan, karena perlawanannya terhadap Belanda sewaktu di Banten. Pada usia 18 tahun Syekh Yusuf meninggalkan kota Makasar menuju Banten, setelah itu ke Aceh, kemudian ke Yaman dan seterusnya ke Madinah dan Mekkah, lalu ke Damaskus(Arab) ibukota Suriah dan terakhir ke Istanbul Turki. Kemudian pada tahun 1668 beliau kembali ke Makasar dan pergi ke Banten pada tahun 1671. Pada tanggal 22 Maret 1684, beliau beserta pengikutnya di tangkap dan di buang ke Srilanka. Di sini dia tetap berdakwah, menulis buku-buku dan menyebarkan agama Islam. Pada Juli 1693 Belanda kemudian mengasingkannya lagi ke tempat yang lebih jauh. Dengan menggunakan kapal Voetboog, Sultan Yusuf beserta para pengikutnya di bawa ke Zandvliet, yang sekarang bagian dari wilayah Cape Town, Afrika Selatan. Disana dia mengajarkan dan menyebarkan Islam dan di kenal sebagai Syekh. Karena itu beliau dianggap sebagai salah satu wali. Lima tahun kemudian tepatnya pada tanggal 23 maret 1699, beliau wafat dan di makamkan di kawasan yang sekarang di sebut Macassar, sekitar 35 kilometer dari pusat kota Cape Town. Ketika Syekh Yusuf wafat kabar itu kemudian di sampaikan oleh Belanda kepada keluarga Sultan Banten dan Raja Gowa. Kedua kerajaan itu meminta agar jenazahnya dikirimkan, namun permintaan itu ditolak. Lalu pada tahun 1704 Raja Gowa Abdul Jalil kembali meminta Belanda mengirimkan kerangka jenazah ke Gowa, dan kali ini di setujui.
Namun ihwal jenazah yang dikirimkan masih di ragukan, sebab sampai kini keturunan Indonesia yang berada di Cape Town tetap yakin jenazah masih ada di Cape Town. Dan sampai saat ini komplek makamnya tetap di bina. Semua spekulasi itu masih ada sampai sekarang, termasuk spekulasi yang menyebut keberadaan makam Syekh Maulana Yusuf di Srilanka dan Banten. Namun satu hal yang pasti tentang keberadaan makamnya yang ada di Afrika Selatan , bisa menjadi jalan untuk terus mempelajari jejak perjuangan Syekh Maulana Yusuf, yang juga diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Sesungguhnya para alim ulama itu pakunya dunia, kekasih Allah, pewaris ilmu Nabi, penunjuk ke jalan yang di ridhoi Allah, namun sayang kini kita tinggal mengenang dan menangis karena mereka beserta ilmunya telah kembali kepada sang Maha Pencipta yaitu Allah Azza Wajalla.(mz)
Penambahan jalur ini hingga ke Sultan Ageng Tirtayasa berdasarkan info "Maulana Yusuf anak Maulana Hassanuddin" (di Geni oleh Chali 17 Oktober 2008).
Yusuf-Hasannuddin-26
http://www.genealogy.com/ftm/a/s/y/Naqobatul-Asyrof-Jakarta/WEBSITE...
https://id.wikipedia.org/wiki/Maulana_Yusuf
MAULANA YUSUF – PANEMBAHAN PAKALANGAN GEDE ( 1570-1580)
ANAK-ANAKNYA ADALAH:
1. Pangeran Arya Upapati
2. Pangeran Arya Adikara
3. Pangeran Arya Mandalika
4. Pangeran Arya Ranamanggala
5. Pangeran Arya Seminingrat
6. Ratu Demang
7. Ratu Pacatanda
8. Ratu Rangga
9. Ratu Ayu Wiyos
10. Ratu Manis
11. Pangeran Manduraraja
12. Pangeran Widara
13. Ratu Belimbing
14. Maulana Muhammad
Maulana Yusuf Panembahan Pakalangan Gede
Memiliki putra/i:
- Pg. Arya Upapati
- Pg. Arya Adikara
- Pg. Arya Mandalika
- Pg. Arya Ranamanggala
- Pg. Arya Seminingrat,
- Pg. Manduraraja
- Pg. Muhammad*
- Ratu Rangga
- Ratu Ayu Wiyos
- Ratu Manis
- Ratu Demang
- Pg. Widara
- Ratu Belimbing
- Ratu Pecatanda.
Pemerintahan Kerajaan Banten setelah Sultan Maulana Hasanuddin, diturunkan kepada Maulana Yusuf. Maulana Yusuf memerintah Banten pada rentang tahun 1570 hingga 1580 M. Tahun 1579 Maulana Yusuf melakukan usaha penaklukan terhadap kerajaan Pajajaran di Pakuan ( Bogor ) dan sekaligus melengserkan Rajanya yang bernama prabu Sedah. Setelah peristiwa itu rakyat Pajajaran banyak yang melakukan perpindahan atau mengungsi ke pegunungan, perjalanan pindah ini menjadi cikal bakal suku Baduy di Rangkasbitung Banten.
Kemajuan yang di capai dalam masa pemerintahan Maulana Yusuf yaitu pembangunan saluran-saluran air di wilayah kerajaan dan pembangunan benteng yang terbuat dari batu bata merah dan karang sebagai bahan bangunan pokok. Selain itu Maulana Yusuf juga memperluas mesjid Agung yang dibangun oleh Raja pendahulunya yaitu Sultan Maulana Hasanudin, dan membangun mesjid di Kasunyatan. Pada masa pemerintahan Maulana Yusuf Banten mengalami kemajuan hingga dikenal kepenjuru dunia sebagi pusat pemerintahan di Jawa Barat dan perdagangan. Hal ini disebabkan Pelabuhan banten menjadi pelabuhan strategis saat itu. Setelah Wafat pemerintahan Maulana Yusuf digantikan oleh putranya yang bernama Maulana Muhmmad.
1 Maulana Yusuf Panembahan Pangkalan Gede Sultan Banten ke-2 1570 - 1585's Timeline
1585 |
1585
|
||
???? | |||
???? | |||
???? | |||
???? | |||
???? | |||
???? | |||
???? | |||
???? | |||
???? |