P. Cakrabuana Walangsungsang Haji Abdullah Iman

public profile

P. Cakrabuana Walangsungsang Haji Abdullah Iman's Geni Profile

Share your family tree and photos with the people you know and love

  • Build your family tree online
  • Share photos and videos
  • Smart Matching™ technology
  • Free!

P. Cakrabuana Walangsungsang Haji Abdullah Iman

Also Known As: "Ki Samadullah", "Haji Abdullah Iman", "Tumenggung Sri Mangana Cakrabuana", "deceased", "Ki Cakrabumi", "Adipati Cakrabuana", "Syekh Abdul Iman", "Pangeran Cakrabuana", "Prabu Anom", "Sri Mangana.", "Prince Cakrabuana"
Birthdate:
Death: 1479 (55-56)
Cirebon Larang, Pajajaran
Immediate Family:

Son of 1 Embah Baduga (Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi II (Raden Pamanah Rasa) Ratu Sakti Sangabatan Jaya Dewata Pamanah Rasa Jayadewata and Nyai Nyimas Subang Larang / Kubang Kencana Ningrum Subang Larang
Husband of E/Indang Geulis binti Danuwarsih .; Nyi Rasa Jati [Versi 2 Tidak Jelas] Dilepaskan; Nyai Kencana Larang bt Ki Gede Alang-Alang .; Nyi Retna Riris . and Private
Father of NRM Pakungwati; Laras Kanda / Rara Jati; Nyai Lara Sajati; Jatimerta; Nyai Jamaras and 12 others
Brother of NM Rara Santang Syarifah Mudaim; R. Sangara / Haji Mansur (Sunan Rohmat Godog) / Kian San Tang Sangara; Raden Neu Eukeun; Raden Wastu Dewa (R. Sake); Prabu Munding Sari and 4 others
Half brother of Raden Prabu Hande Limansenjaya,; Banyak Blabur Prabu Surawisesa; Adipadi Banten; Prabu Lajakoesoemah; 1 Sunan Dayeuh Manggung (Nalendra-2) and 41 others

Managed by: Private User
Last Updated:

About P. Cakrabuana Walangsungsang Haji Abdullah Iman

Ki Samadullah, Ki Cakrabumi, Adipati Cakrabuana, Syekh Abdul Iman, Pangeran Walasungsang atau Pangeran Cakrabuana yang bergelar Prabu Anom atau Sri Mangana.

Macan Samba - Kucing Candra Mawa - Kebo Bule Dongkol Karoni

Wafat 1529, makamnya di Astana Gunung Jati, Cirebon.

info IAIN Nurjati : [http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/] : Pangeran Walangsungsang diberi nama Somadullah oleh Syekh Nurjati. Pada saat memberikan nama Somadullah, Syekh Nurjati memberi nasehat berupa reinterpretasi ajaran-ajaran non-Islam dari para guru Pangeran Walangsungsang sebelumnya, menurut sudut pandang Islam

Notes on May 18, 2009:

His name in Joyce FG: Walangsungsang, link to his other profile:

P. Cakrabuana Walangsungsang Haji Abdullah Iman

http://nusanusantara.blogspot.com/2012/02/pertalian-keluarga-raja-r...

a. Pernikahan Pangeran Cakrabuwana dengan Nyai Indang Geulis

Walangsungsang merupakan putra sulungnya Prabu Siliwangi, yang secara geneologis adalah ahli waris tahta Kerajaan Pajajaran, namun beliau lebih cenderung mengikuti hidayah Allah yaitu menganut, memperdalam, dan mensiarkan ajaran Islam, karena itu Pangeran Cakrabuwana lebih suka berpindah-pindah belajar agama Islam dari daerah satu ke daerah lain, yang pada akhirnya menetap di daerah baru di wilayah pesisir yang terkenal dengan sebutan “Dukuh Carbon”. Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana menikah dengan Nyai Indang Geulis putrid dari Reshi Danuwarsih, dari pernikahannya itu mempunyai seorang putrid bernama Nyai Mas Pakungwati yang menikah dengan Syarif Hidayatullah (keponakan Pangeran Cakabuwana sendiri).

b. Pernikahan Pangeran Cakrabuwana dengan Nyai Retna Riris/Nyai Kancana Larang

Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana menikah dengan Nyai Retna Riris, putrid Ki Danusela atau Ki Gedeng Alang-Alang, dari pernikahannya itu mempunyai seorang putra bernama Pangeran Caruban. Pangeran Caruban menikah dengan Nyai Cupluk putrid Ki Gedeng Trusmi, sekarang dijadikan nama Desa Trusmi. Kl 18 Km dari Kraton Kasepuhan Cirebon. Dari pernikahannya itu mempunyai seorang putra bernama Bung Cikal yang setelah dewasa bergelar Pangeran Manggana Jati. Selanjutnya tidak diketahui keturunannya. Pangeran Caruban menikah lagi dengan Nyai Kancana Sari, putrid Pangeran Panjunan, dari pernikahannya itu mempunyai seorang putra bernama Ki Kuwu Carbon Girang, dan selanjutnya data keturunan tidak diketahui karena menyatu dengan rakyat biasa.

c. Pernikahan Pangeran Cakrabuwana dengan Nyai Retna Rasa jati

Pangeran Cakrabuwana menikah dengan Nyai Retna Rasa Jati, putrid Syeh Jatiswara di Cempa, jika sekarang berada di daerah Provinsi Aceh Sumatera. Dari pernikahannya itu mempunyai 7 putri yaitu : 1) Nyai Lara Sajati, 2) Nyai Jati Merta, 3) Nyai Jemaras, 4) Nyai Mertasinga, 5) Nyai Ceumpa, 6) Nyai Lara Malasih, dan 7) Nyai Laras Konda. Ketujuh putrid Pangeran Cakrabuwana di atas, data keturunannya tidak diketahui, tetapi dengan rakyat biasa dan nama-nama tersebut diabadikan pada nama desa atau tempat seperti Desa Jatimerta, Desa Jemaras, Desa Mertasinga, dan Alas Konda yang kesemuanya itu berada di Kab. Cirebon. Dari bukti-bukti tersebut merupakan satu indikasi bahwa keturunan Pangeran Cakrabuwana tidak diketahui lanjutannya, sehingga oleh orang yang menghormati dan para pengikutnya di abadikan melalui tempat tinggal atau wilayah para pengikutnya itu menetap.


Pangeran Cakrabuana / Raden Walangsungsang / Mbah Wali Tanduran

Mbah Kuwu Sangkan, Pendiri kerajaan Islam pertama Nagara Agung Pakungwati Cirebon
Pohon Raga Sakti : Situs Petilasan Mbah Kuwu Sangkan Cimandung Desa Krandon Kec.Talun, Cirebon (Warsiti: Kuncen)

Penyebarkan ajaran agama Islam di Paninggaran dengan cara menyesuaikan kondisi masyarakat setempat yakni dengan cara bercocok tanam atau 'nandur'. Pada waktu itu Pangeran Walangsungsang tidak memberitahu nama asli beliau, sehingga masyarakat Paninggaran menyebutnya Mbah Wali Tanduran.
Selain itu Mbah Wali Tanduran juga ahli dalam berburu binatang buas sehingga kegemarannya itu disebut Paninggaran yang mana sampai saat ini menjadi sebuah nama desa dan kecamatan yaitu Paninggaran.
Menikahi 3 Istri, yaitu :
I. Nyai Indang Geulis, putri Ki Gedeng Danuwarsih, dikaruniai 1 anak :
(1) Nyai Pakungwati
II. Nyai Retna Riris / Nyai Kancanalarang, putri Ki Danusela / Ki Gedeng Alang-alang dikaruniai 1 anak :
(2) Pangeran Cerbon atau Pangeran Carbon yang lahir tahun 1454.
III. Nyai Retna Rasajati, putri Maolana Ibrahim Akbar / Syekh Maulana Jatiswara Campa dikaruniai 7 anak :
(3) Nyai Laraskonda
(4) Nyai Lara Sajati
(5) Nyai Jatimerta
(6) Nyai Jamaras
(7) Nyai Mertasinga
(8) Nyai Cempa
(9) Nyai Rasamalasih